“Bertekunlah dalam doa
dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur”
Kolose 4 : 2
Sahabat Centong, saya punya cerita
begini : pada suatu hari, pada waktu itu Sabtu sore datanglah lima orang remaja
ke pastori.
Remaja : “Pak, tolong doakan kami.”
Pendeta : “Oh, boleh. Silahkan masuk
semua.” (tumben pikir saya, anak-anak ini datang dan minta didoakan secara
khusus. Apalagi, biasanya di kebaktian remaja beberapa diantara mereka agak
cuek ketika berdoa.)
Pendeta : “Mengapa? Kalian ada
pergumulan khusus? Mau didoakan apa?”
Remaja : “Senin besok kami akan Ujian
Akhir Nasional. Tolong doakan kami supaya kami sukses dan lancer selama
mengikuti ujian, pak”
Pendeta : (tersenyum dan kemudian
berdoa).
Sahabat Centong, Tekun dalam berdoa.
Itulah pesan Rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Tekun artinya : “selalu,
sungguh-sungguh, memusatkan hati dan pikiran, dan berpegang teguh”. Paulus
menasihati jemaat di Kolose untuk senantiasa berdoa, selalu berjaga-jaga, dan
mengucap syukur. Maksud Paulus, umat Tuhan perlu menggunakan waktu yang ada
selama mereka hidup dan bernapas-sebagai alat di tangan Tuhan. Jemaat di Kolose
juga diingatkan untuk mengucap syukur di dalam kehidupan doa mereka. Paulus
menyadari bahwa umat Tuhan bisa saja tidak sabar dalam menanti jawaban doa. Paulus
juga mengingatkan bahwa kehidupan doa bukan hanya menyendiri, mencari tempat
sepi, dan diam. Umat Tuhan juga harus berjaga-jaga, artinya : tetap
beraktivitas dalam kesiapan hati yang total.
Sahabat Centong, kita bisa lihat pada
cerita anak remaja tadi. Mereka berdoa jika ada maunya saja. Banyak anak muda
Kristen (orang Kristen) yang berdoa “jika ada maunya”. Mereka mendadak berdoa
atau berdoa lebih khusyuk, lebih lama, dan lebih serius. Sebaliknya, jika tidak
ada pergumulan, doa hanyalah menjadi rutinitas atau bahkan sangat jarang
berdoa.
Sahabat Centong, Tuhan telah
berfirman dalam Matius 7 : 7 – 8. Oleh karena itu mari diawal bulan in kita semakin belajar
betekun dalam berdoa dan bertumbuh didalam Tuhan!